SERULING BAMBU PENGIKAT SAHABAT (11)
Lalu kedua sahabatnya memanggil - manggil dari luar.
"Cak Kacak, Cak Kacak Kacakkk!" teriak Moon dan Gugun. Kacak hanya diam saja di dalam dan tak menyahut. Ia ragu membukakan pintu untuk kedua sahabatnya itu. Akhirnya Ia bangun dan melangkah menuju ruang tamu, baru sampai di pintu Ia pun berbalik kembali. Masih terdengar olehnya suara Moon dan Gugun berteriak memanggil- manggil di luar.
" Cak, kamu dimana sih Cak, ini Moon sama Aku sudah datang Cak, buka pintunya! " teriak Gugun. Kini suara panggilan itu sudah mulai melemah.
Kacak masih tak acuh juga dengan teriakan sahabatnya. Tak lama kemudian datanglah Mama Kacak. Moon dan Gugun menatapnya agak kecut. Kemudian Ibu muda itu bersuara.
" Loh, kok kalian di luar saja, mana Kacak?" sapa nya. Gugun sama Moon kelabatan untuk menjawab. Di dalam diam - diam Kacak sudah menguping pembicaraan mereka. Karena terdengar Mamanya tidak marah, akhirnya dengan perlahan-lahan Ia bukakan pintu sambil mengusap-ngusap kelopak matanya yang tembem dengan jari tangannya dan berpura - pura ketiduran.
" Uakh, hm, Oh Mama , Gugun dan Moon sudah lama sampai di rumah ya?" gumamnya.
"Ayo, masuk masuk, Gun, Moon,"kata Kacak belagu menyakinkan kedua sahabatnya tersebut.
" Kamu, Cak ngapain di dalam, Gugun sama Moon sudah lama ketuk- ketuk pintu lo dari tadi," tukas Mama Kacak dengan lembut.
Lalu pergelangan tangan Gugun dan Moon ditariknya masuk ke dalam rumah. Sedangkan Moon dan Kacak masih terpelongo memandang Mama Kacak yang tergopoh - gopoh menuju dapur. Mereka salah menduga terhadap Mama Kacak yang disangka pemarah. Terbukti ketika di pintu dikira akan diperdom dan ternyata tidak.
Selanjutnya mereka bertiga pun duduk di lantai dan Moon membuka - buka tasnya. Tapi Kacak masih juga seperti orang berlagak pilon. Kacak heran melihat Gugun dan bertanya .
" Elu, kenapa lagi Gun, berantakan aja wajah lu?" ujarnya.
" Aku ingin meniup seruling Cak, tapi takut ribut dan Mama mu jadi marah," cerutu Gugun.
" Bagaiman kalau kita kumpul di pos ronda saja, di sanakan kita bebas meniup seruling," usulnya Gugun. Kacak tercenung sebentar, lalu Ia pun menjawab pertanyaan Gugun.
" Kalau begitu, kita ke pos ronda sajalah , tapi aku minta izin dulu sama Mama," ujarnya.
" Ya, minta izin sama Mama dulu. Kalau Mamamu mengizinkan kita pergi ke pos ronda," sambung Gugun.
Kacak lalu berdiri dan menemui Mamanya yang sedang memasak di dapur.
" Ma, boleh nggak Kacak pergi keluar sebentar," tanya Kacak. Ibu muda itu memutar badannya menghadap ke buah hatinya.
" Mengapa keluar, di rumah saja kalian bermain bagaimana?"ujar Ibu muda tersebut.
" Gugun sama Moon mengajak ke pos ronda Ma, untuk ngajak main seruling," jawab Kacak jujur.
" Kacak kacak kamu ada-.ada saja, kalau hanya main seruling kenapa harus keluar, di rumah saja kenapa?" Mama Kacak menegaskan ucapannya.
Lalu ....
******** Bersambung ********
Suger, 6 Juli 2020
# Salam literasi
# MGI
# Gurusianer menulis
# Stay at home
# Cerita Anak Indonesia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus ceritanya.. Bikin pinisirin aja..
Hehe
Bagus buu...lanjutkan
Terima kasih Bun
Senang rasanya membaca persahabatan yang ang sangat kompak. Cerita yang sangat menarik, Bu.
Benar Bun.
Saya tunggu kelanjutan ceritanya bunda..
Insya Allah
Lalu apakah Kacak jadi ke luar pos ronda bersama Gugun dan Moon? Ah, ditunggu kelanjutannya bu Alin.
Terima kasih Bunda can..Aamiin.
Di tunggu kelanjutannya bu
Insya Allah Bun..
Keren bun, ditunggu lanjutannya
Terima kasih Bu Yessy...
Keren. Lanjut
Terima kasih
persahabatan gugun dan moon..lanjut dgn kisah serulingnya he..he., kenapa gak mau keluar tuh
Sebentar lagi mereka keluar Pak...tawar menawar dengan Mamanya dulu. Terima kasih Pak Eko telah hadir. Salam literasi.
Mama Kacak g pemarah kok..hehe......Lanjutkan......
Terima kasih Bu Kartina Del
Keren Bu... sukses selalu... salam literasi.
Terima kasih Bu Nur.
Keren bun. Di tunggu kelanjutannya. Salam sukses.
Terima kasih Buk
Keren Bun. Sangat suka mendengar/membaca cerita tentang anak nusantara
Ia Bun...terima kasih
Ditunggu lanjutannya....sukses selalu ya
Mantap kutunggu selanjutnya
Tiga sekawan yang tetap kompak... Semoga ruh kebersamaan mereka terjaga terus dan menjadi inspirasi anak anak bangsa dalam menjalin persahabatan... Tetap semangat dan menginspirasi bunda cantik...
Alhamdullilah mudah-mudahan kompak pada kegiatan yang positif, tidak menzalimi satu sama yang lain, saling menyayangu indahnya sebuah persahabatan. Hadirnya Bu Siti sangat menyejukkan. Salam kangen selalu di sini Bun..
Keren Bunda, ditunggu lanjutannya...
Insya Allah
Wah kayanya bakal seru tuh ceritanya... Ayo lanjutkan...Follback saya ya Mbak. Terima kasih.
Terima kasih Bun. Nanti saya follow balik ya...
Mantap Bu Alina...
Terima kasih Bu Eri
Mantap Bu Alina...
Terima kasih Bu Eri
Maaf, baru sekali ini membaca ceritanya jadi masih belum bisa berkomentar. Terima kasih atas kunjungannya, Bu.
Saling mengunjungi kata Pak Kumendan Pak..
Point kita juga bisa bertambah.
Lanjutkan... Saya menunggu kisah selanjutnya
Terima kasih Bunda Yulianti
Pesahabatan, musik, dan kegembiraankeren tulisan Ibu
Terima kasih Ibu St. Fatimah Achmad. Salam
sudah kelamaan lok dun jd pengan main keluar. ditunggu kelanjutannya
Insha Allah Pak ......
Harus sabar menanti lanjutannya ya Bun.
Ibu yang satu ini pinter membuat cerita untuk anak, keren Bun, maaf baru sempat berkunjung
Ibu Maimuna ..terima kasih
Keren bunda,,lanjut terus..
Terima kasih
Keren bunda,,lanjut terus..
Terima kasih
Keren bunda,,lanjut terus..
Terima kasih
Keren bunda,,lanjut terus..
Terima kasih Bun
Kalau di rumah nanti ibu terhanggu nulis ceritanya..qk qkq k
Kosentrasi ya Pak Yusrin. Apalagi menulis cerita. Butuh keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Pentigarafnya keren bu Alina Said. Salut saya,, Sukses selalu bu Alina Said
Terima kasih Bu Sri.
Pentigarafnya keren bu Alina Said. Salut saya,, Sukses selalu bu Alina Said
Terima kasih Bu ya.
Pentigarafnya keren bu Alina Said. Salut saya,, Sukses selalu bu Alina Said
Terima kasih sekali lagi Bunda Sri Muriningsih.
ta tunggu sambungannya
Ia Bun..Insha Allah