Alina Said, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Strategi Pengembangan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi ( HOTS) dalam K.13
Tantangan Gurusiana menulis hari ke - 29

Strategi Pengembangan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi ( HOTS) dalam K.13

Assalamua'allaikum Wr.Wb.

Seorang guru yang profesional adalah seorang guru yang sangat penting dan sangat diharapkan dalam keberhasilan belajar bagi siswa. Kenapa bisa dikatakan demikian, karena ia memiliki kompeten dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang efektif sehingga dapat menghasilkan para peserta didik yang pintar dan berkualitas. Jika siswanya berkualitas sudah barang tentu gurunya juga berkualitas. Di samping hal itu, berkualitas atau tidaknya siswa inilah yang menjadi tetap bahan perhatian bagi kita bersama, dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Apalagi dalam menghadapi generasi emas 2045 ke depan. Posisi pembelajaran menjadi salah satu yang diprioritaskan untuk bisa berkembang, salah satunya adalah dengan mengembangkan pembelajaran berorientasi HOTS ( High Order Thinking Skill ).

Dengan adanya aturan pembelajaran yang berorientasi HOTS ini, banyak sejumlah guru mendapatkan keluhan, bahwa sulitnya untuk membelajarkan siswa dengan pembelajaran HOTS. Tapi, ada juga yang merasa terpanggil hati nuraninya, untuk membelajarkannya pada siswa. Mereka bagi para guru yang lebih senang siswanya aktif daripada pasif. Walaupun demikian, yang namanya belajar memang butuh sebuah pengorbanan apalagi menghadapi siswanya yang memiliki ragam dan karakteristik latar belakang yang berbeda-beda. Kewajiban seorang guru tetap menjadi sebuah tuntutan agar siswa yang pasif menjadi aktif, siswa yang tidak terampil menjadi terampil, siswa yang tidak tahu sama sekali akhirnya menjadi tahu, siswa yang sikapnya tidak baik menjadi baik, dan itu memang sudah merupakan sebuah tugas dan tanggungjawab sebagai seorang guru, di sanalah konsep belajar itu sebenarnya.

Berdasarkan masalah yang penulis uraikan di atas. Lalu" Bagaimana caranya strategi kita mengembangkan pembelajaran berpikir tingkat tinggi ini, agar terciptanya pembelajaran yang lebih repsentatif dan kondusif?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita ketahui dulu penyebabnya. Penyebab yang ada ditemui adalah ...

1). Sulitnya menyiapkan siswa dengan kondisi lingkungan belajar yang dapat terciptanya proses berpikir dan tumbuhkembangnya sikap dan prilaku yang efektif bagi siswa.

Menurut Lewis dan Smith.1993, permasalahan ini bisa diatasi dengan menjalin kegiatan berpikir dengan konten melalui kolaborasi materi, membuat kesimpulan, membangun repsentasi, menganalisis , dan membangun hubungan antar konsep.

2). Kebiasaan siswa untuk tidak berlatih dalam berpikir tingkat tinggi misal: peserta didik tidak dituntun untuk bisa belajar aktif dalam berdiskusi.

3). Malu atau minder takut untuk diremehkan oleh temannya yang lain ( empirisme penulis)

Jika ditinjau dari permasalah di atas sebagai penulis, memang kondisi seperti itu benar adanya, tetapi itu bukan menjadi sebuah problem, atau kendala, karena hal itu jika kita tangani dengan baik akan bisa teratasi.

Untuk itu, bagaimana caranya kita mengatur strategi agar bisa mengembangkan pembelajaran berpikir tingkat tinggi pada peserta didik tersebut ?

1). Guru perlu memperhatikan konten/materi yang bisa menimbul keaktifan siswa, dan mengembangkannya menjadi berpikir tingkat tinggi.

2). Perlunya guru menjembatani awal mulai pembelajaran dengan berkomunikasi dengan siswa.

3). Membangun skema pengetahuan awal yang telah diperoleh sebelumnya dengan pengetahuan baru.

4). Jika hal tersebut telah terpenuhi baru guru mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi ( motivasi) proses berpikir tingkat tinggi siswa dengan menciptakan, antara lain : Dilema, kebingungan, tantangan, dan ambiguitas serta permasalahann yang akan dihadapi oleh peserta didik.( King, Goodson dan Rohani, 2006)

Berikut tabel yang bisa dijadikan sampel untuk mengembangkan strategi berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan level 1, level 2, dan level 3 .

Demikian yang dapat penulis uraikan dalam tantangan hari ke -29 ini, mudahan - mudahan bermanfaat untuk peningkatan mutu pembelajaran siswa secara hardskiil dan softskiil yang kini telah mengalami pergeseran pembelajaran, sesuai dengan aturan - aturan yang ada.

Suger, 2 Juni 2020

# Salam literasi

#.Gurusiana menulis

# Stay at home

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu..Mantap

02 Jun
Balas

Terima kasih Bu. Sudah mampir juga. Salam.

02 Jun

Mantap bu.....salam kenal

02 Jun
Balas

Terima kasih Bu, lagi belajar. Salam kenal kenal juga Bu.

02 Jun

Mantap bu. Salam sukses.

02 Jun
Balas

Terima kasih Bu Nel. Bu Nel juga tausyiahnya membuat kalbu adem ..Mks selalu tausyiahnya Bu tak bosan dibaca.

02 Jun

Mantap.....inspiratif....bisa di contoh

03 Jun
Balas

Terima kasih Pak, sudah singgah . Salam .

03 Jun

Mantap... Semoga bisa diterapkan dan sebagai motivasi bagi kita. Keren bu Lina

02 Jun
Balas

Mantap... Semoga bisa diterapkan dan sebagai motivasi bagi kita. Keren bu Lina

02 Jun
Balas

Terima kasih Pak Yusrin. Bagi pengalaman Pak

02 Jun

Halo bu. Saya mau bertanya.. tentang tabel itu bisa di jelaskan lagi? Saya tidak faham maksud dari isi tabel tersebut. Terimakasih

15 Mar
Balas



search

New Post